Kenapa

0 komentar Saturday, September 30, 2006
Ya Robbi....
Beberapa hari ini saya saksikan sebuah fragmen hidup yang membuat hati miris. Kemaren sebuah tayangan di salah satu stasiun televisi dikisah seorang anak yang hidup dalam ketidaknormalannya. Menurut sang ibu, anak tersebut lahir dengan kulit seakan di bungkus plastik, padahal tidak demikian. Dalam pertumbuhannya sang anak menjadi "seorang monster". Maaf jika saya memakai istilah demikian. Yah, karena kulitnya tidak punya keelastisan. Kulitnya bagai kulit pohon, yang dalam pertumbuhannya, dia akan menganga karena tidak mampu membungkus organ tubuh di dalamnya. Ya Robbi..betapa kasihan anak tersebut.

Dan hari ini, di detik.com, saya baca berita tentang kelahiran seorang jabang bayi yang....tiada berdinding perut. Dan tentulah isi perutnya terburai, ususnya bergelantungan. Kembali saya mengelus dada. Kenapa bisa terjadi hal yang demikian?


»»  Baca Selengkapnya...
read more “Kenapa”

Renungan Bunga Belimbing

0 komentar Tuesday, September 26, 2006
Pagi ini ku tercenung di depan pintu. Pohon belimbing cukup rindang tanpak penuh bunga. Ada sesuatu yang lain. Tidak seperti biasa. Ku kembali menatap pohon tersebut.Hitam hitam beterbangan berdengung mengisi gendang telingaku.

Beberapa benda hitam itu bergerak dengan lincah. Kesana kemari menjelajahi bunga yang merekah. Yah mereka adalah lebah. Tawon Ndas kata orang jawa. Lebah yang berbentuk hitam besar yang sering orang di buat takut terhadapnya. Sebenarnya tidak usahlah takut karena lebah itu tiada akan menyerang apabila tidak diganggu. Pagi ini aku yang tiada aktivitas begitu terpesona akan tingkah para lebah. Dan angankupun kembali melayang.Beribu pertanyaan datang menyapa.

Dari manakah para lebah, padahal selama ini tiada lebah yang datang? Dari banyaknya para lebah adakah yang nantinya kecele kehabisan madu yang ada?

Ahhh kembali aku takjub dengan apa yang terjadi, suatu kekuasaan ALLAH yang tiada akan terkira. Seketika akupun berpikir tentang manusia, tentang diri ini. Sering manusia dibuat khawatir bahkan takut akan rezeqi yang ada. Manusia kadang sempit hati akan permasalahan ini. Dan inilah salah satu ujian manusia. Katakutan dan kelaparan. Kembali ke masalah lebah, ku jadi teringat ayat al qur'an tentang burung burung yang terbang pagi dan kembali sore hari dengan perut berisi. Subhanallah, rezeqi makhluqNYA bener bener telah dijamin. So pertanyaan tentang apakah lebah akan kecele karena kehabisan madu di bunga belimbing sedikit banyak telah terjawab. Allah telah mengaturnya. Dari mana datangnya, itu juga telah cukup terjawab. Entah dari mana yang pasti ALLAH telah menuntunnya pada bunga belimbing depan pintu ini.

Apa hubungannya dengan kita manusia? tentu ada. Lebah atau burung, makhluk yang lebih rendah derajatnya saja di jamin rezekinya, palagi kita manusia. Mungkin saja ada yang bilang, ahh itu khan cuma omongan, yang penting kenyataannya. Hidup di zaman ini, sungguh susah, bahan makanan mahal. transport naik. dan beribu kebutuhan yang tidak pernah turun. Sedang hidup pasti berjalan tidak kenal istilah menunggu. Perut yang bernyanyi, anak anak yang sakit..bagaimana tidak panik dengan itu. Cukupkah dengan yakin rezeki telah di jamin?

Sebuah keruwetan yang akan hinggap di kepala kita. Tapi mestikah kita panik? Sedang ALLAH melalui KitabNYA telah mengajarkan solusi. Dan tentu saja solusi yang ada tidak semua praktis menyelesaikan masalah, ibarat minta rezeqi maka turunlah hujan uang. Dan inilah hikmahnya. Karea inilah yang akan dinilai ALLAH. Sejauh mana sikap kita menghadapinya.

Astagfirullah....saya mohon ampun jika selama ini saya kadang atau malah sering tidak bersikap bijak dengan ketentuan ALLAH. Diri terlalu panik menghadapi permasalahan yang ada. ALLAH telah menetapkan dalam kitabNYA di atas langit sana, akan Rezeki, jodoh dan mati kita. Kenapa kita mesti takut. ALLAH tiada akan mengingkarinya. JIka kita merasa sempit rezeki tentunya ada hikmah yang ada. Ini adalah tarbiyah ALLAH untuk menaikkan kita ke derajat yang lebih tinggi jika kita mau bersabar dan tentunya bertawakal juga.

"Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya". (Ath-Thalaq : 3) demikianlah janji ALLAH

Dalam hadist nabipun ada keutamaan terhadap orang orang yang di uji kesempitan rezeqi
Sungguh menakjubkan urusan orang mukmin. Sesungguhnya semua urusannya adalah baik. Apabila mendapat kelapangan, maka dia bersyukur dan itu kebaikan baginya. Dan, bila ditimpa kesempitan, maka dia bersabar, dan itu kebaikan baginya". (Ditakhrij Muslim, 8/125 dalam Az-Zuhud)

So kenapa kita mesti panik, karena di dalam kesempitan rezeki itu ada kebaikan bagi kita di akhirot yang juga di nyatakan oleh orang orang terbaik dari umat ini. Orang-orang Salaf yang shalih dari umat kita pernah berkata. "Empat hal termasuk simpanan sorga, yaitu menyembunyikan musibah, menyembunyikan (merahasiakan) shadaqah, menyembunyikan kelebihan dan menyembunyikan sakit".

Akhirnya saya berkesimpulan. Apa yang terjadi baik binatang terlebih manusia pasti ada kebaikan bagi kita. Bencana, kesempitan rezeki atau apapun pasti adalah investasi bagi kita di akhirot kelak, tapi dengan syarat kita mesti sabar juga tawakal dalam menyikapinya. Akhirul kalam cukup saya ungkapkan dari pernyataan seorang sahabat Abud-Darda' Radhiyallahu anhu berkata. "Apabila Allah telah menetapkan suatu takdir, maka yang paling dicintai-Nya adalah meridhai takdir-Nya". (Az-Zuhd, Ibnul Mubarak, hal. 125)

Tidakkan kita pengin di cintai ALLAH?
»»  Baca Selengkapnya...
read more “Renungan Bunga Belimbing”

Silaturohim Perpanjang Umur

0 komentar Monday, September 25, 2006
Setelah beberapa hari mengarungi samudra maya,saya temukan sebuah hikmah yang tiada terperi tapi sering terlupa oleh kita. Hati saya sempat tergetar. Ketika saya melihat lihat situ komunitas muslim blogger, ada yang membuat aku kaget. Sebuah berita duka, seseorang yang blognya sering juga saya singgahi. Inong, begitulah kebanyakan teman teman blogger menyebutnya.

Saya tiada pernah kenal mbak inong, saya hanya tahu dari situs resep resepnya, dari foto yang di tampilkan, foto dirinya juga anak anaknya yang lucu. Saat melihat postingan dari teman temannya, saya takjub, begitu banyak orang kehilangan dirinya. Sesaat kemudian ada sebuah rasa, menjalar di hati,saya mencoba menelusuri dalam hati yang berujung pada sebuah kata : Entahlah

Dalam pengembaraan maya tersebut, saya temukan sebuah jalinan rasa yang begitu lekat. Tanpa bersua cuma sebatas kata kata, atau bahkan selintas dalam sebuah blog. Aku berpikit beliau telah tiada tapi tetap ada di hati teman temannya.

Sayapun teringat seperti yang di katakan dalam hadist nabi jika salah satu hikmah dari silatirohim adalah memperpanjang umur. riwayat Imam Al-Bukhari dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu 'anhu ia berkata.
"Artinya : Barangsiapa bertaqwa kepada Tuhannya dan menyambung silaturrahim, niscaya dipanjangkan umurnya, dibanyakkan rizkinya dan dicintai oleh keluarganya". (Al-Adabul Mufrad, Bab Man Washala Rahimahu Ahbbahu Allah, no. 59, hal. 37)
Dalam hadist lain di sebutkan :diriwayatkan oleh Imam Abdullah bin Ahmad, Al-Bazzar dan Ath-Thabrani dari Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'anhu dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda.
"Artinya : Barangsiapa senang untuk dipanjangkan umurnya dan diluaskan rizkinya serta dihindarkan dari kematian yang buruk maka hendaklah ia bertaqwa kepada Allah dan menyambung silaturrahim".

Kenapa saya hubungkan kepada almarhumah Inong, karena saya merujuk ungkapan seorang ustadz yang mengatakan bahwa maksud di perpanjangkan umur itu adalah bukan sebatas usia yang ada, tetapi namanya tetap "hidup" di hati orang orang yang masih hidup. Wallohu'alam.Ada juga penafsiran lain yaitu diperpanjang umurnya berrati, umurnya yang ada adalah umur yang pebuh barokah.Imam Al-Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu ia berkata, aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Artinya : Siapa yang senang untuk dilapangkan rizkinya dan diakhirkan ajalnya (dipanjangkan umurnya) maka hendaklah ia menyambung (tali) silaturrahim". (Shahihul Bukhari, Kitabul Adab, Bab Man Busitha Lahu fir Rizqi Bishilatir Rahim, no. 5985, 10/415)

Para ahli hadits mengangkat persoalan seputar bertambahnya umur karena silaturrahim dan mereka memberikan jawabannya. Misalnya, dalam Fathul Bari disebutkan, Ibnu At-Tin berkata, 'Secara lahiriah, hadits ini bertentangan dengan firman Allah : "Artinya; Maka apabila telah datang ajal mereka, mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya" (Al-A'raf : 34). Untuk mencari titik temu kedua dalil tersebut dapat ditempuh melalui dua jalan. Pertama, bahwasanya tambahan (umur) yang dimaksud adalah kinayah dari usia yang diberi berkah karena mendapat taufiq untuk menjalankan keta'atan, ia menyibukkan waktunya dengan apa yang bermanfa'at di akhirat, serta menjaga dari menyia-nyiakan waktunya untuk hal lain (yang tidak bermanfa'at). Kedua, tambahan itu secara hakikat atau sesungguhnya. Dan itu berkaitan dengan malaikat yang diberi tugas mengenai umur manusia. Adapun yang ditunjukkan oleh ayat pertama di atas, maka hal itu berkaitan dengan ilmu Allah Ta'ala. Umpamanya dikatakan kepada malaikat, sesungguhnya umur fulan adalah 100 tahun jika dia menyambung silaturrahim dan 60 tahun jika ia memutuskannya'. Dalam ilmu Allah telah diketahui bahwa fulan tersebut akan menyambung atau memutuskan silaturrahim. Dan apa yang ada di alam ilmu Allah itu tidak akan maju atau mundur. Adapun yang ada dalam ilmu malaikat maka hal itulah yang mungkin bisa bertambah atau berkurang. Itulah yang diisyaratkan oleh firman Allah : "Artinya: Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisiNya lah terdapat Ummul Kitab (Lauh Mahfuzh)" (Ar-Ra'd : 39). Jadi, yang dimaksudkan dengan menghapuskan dan menetapkan dalam ayat itu adalah apa yang ada dalam ilmu malaikat. Sedangkan apa yang ada di dalam Lauh Mahfuzh itu merupakan ilmu Allah, yang tidak akan ada penghapusan (perubahan) selama-lamanya. Itulah yang disebut dengan al-qadha' al-mubram (taqdir/putusan yang pasti), sedang yang pertama (dalam ilmu malaikat) disebut al-qadha' al-mu'allaq (taqdir/putusan yang masih menggantung). (Fathul Bari, 10/416 secara ringkas. Lihat pula, Syarah Nawawi, 16/114, 'Umdatul Qari, 22/91)


Subhanallah.. saya lihat mbak inong seseorang yang senang bersilaturohmi...Semoga mbak Inong mendapatkan apa yang patut di dapatkan mbak INong di alam sana. amien.

Sayapun kembali tercenung....silaturohim, sebuah kata indah, sebuah kata penuh hikmah..semoga saya bisa maksimal dalm bersilaturohim terutama dengan orang orang terdekat saya..amien

Imam Ibnu Abi Jamrah berkata : "Silaturrahim itu bisa dengan harta, dengan memberikan kebutuhan mereka, dengan menolak keburukan dari mereka, dengan wajah yang berseri-seri serta dengan do'a".

»»  Baca Selengkapnya...
read more “Silaturohim Perpanjang Umur”

masa yang pertama

0 komentar Friday, September 22, 2006
Ramadhan kian menjelang.
Masa yang tidak pernah kita lewati bersama
karena engkau masih di entah barantah
Saat ini..
Saat masa telah tiba
engkau kembali terjauh
ada rindu ada pilu
adakah engkau akan mengerti abi
bila masa yang pertama
adalah hanya dalam suara dan kata
yang keluar dari sebatang handphone

mau tidak mau, boleeh tidak boleh ini harus di jalani
demi sebuah amanah
»»  Baca Selengkapnya...
read more “masa yang pertama”

Suara dalam Kemungilan

0 komentar Thursday, September 14, 2006
Saat ini...
Ada sebuah rasa yang menghentak kalbu
Dia tiada bernama Tapi begitu bergelora..
Ada warna sekelumir asa, ada sepotong jiwa yang terpotong
Aku semakin tertunduk
Mencari sebuah noktah pada sebuah tanah yang merah
Apakah ini jalan yang mesti terlangkah
Pahit manis sebuah bayang kembali membayang

Bagiamanapun pahitnya abi mesti melangkah maju..
Seakan engkau berkata dalam wajah mungilmu
Abi berlari bukan cuma untuk diri tapi karena itu tugas suci.
Biarkanlah potongan potongan jiwa itu tertinggal
karena ada jiwa yang lebih kekal yang akan abi dapatkan...
Kembali ku dengar sebuah suara dari senyumnya yang tanpa dosa


Ku angkat tubuh mungilmu, kupeluk erat
Nak..iya ..abi akan selalu berlari, berlari dab terus berlari
Untuk mengejar sebuah kejora
Kejora yang tidak akan padam oleh gelapnya malam
Sebuah kejora yang selalu menerangi kalbu
Kejora kehidupan
»»  Baca Selengkapnya...
read more “Suara dalam Kemungilan”