Asma ALLAH di Ledakan Lapindo

3 komentar Thursday, December 14, 2006


Subhanallah....Wallohu akbar. Saat terbuka lembaran berita detik.com. Ada sekotak penuh warna yang merupakan foto sebuah ledakan api. Ledakan api yang disebabkan ledakan pipa pertamina. Ada sebuah lafal Agung di sana, mari perhatikan foto di samping. Ada apakah di balik semua ini?
Dengan api membara yang menjulang setinggi satu kilometer, lafal ALLAH tersebut terbentuk dalam beberapa saat. Dalam masa yang istimewa itu seorang bernama Samuel Jhonson Suyanto, seorang pemeluk katolik taat, tidak sengaja mengabadikannya. Bagi dia foto tersebut tergambar 2 buah naga. Sedang TImnas Lumpur Lapindo yang ditunjuki, bilang itu mirip dengan lafal ALLAH dan kuda laut, logo pertamina dulu.

Mari kita perhatikan dengan seksama, dengan api yang menyala-nyala, setinggi hampir 1 kilometer, sebuah lafal AGUNG seakan berdiri di alam ini dengan penuh KebesaranNya. Subhanallah, dengan melihat hal yang demikian saja, kita bisa merasakan betapa kecilnya kita di hadapan lafal yang merupakan bukti Kbesaran ALLAH juga. Bagaimanakah jika kita berdiri di hadapan ALLAH yang sesungguhnya?. Tiadalah kata yang bisa terucap. Seorang pembaca detik.com saja ketika melihat foto tersebut langsung gemetar dan menangis. Dia merasakan begitu maha Besar dan Kuasa ALLAH, sehingga kejadian semacam ini bisa terjadi.

Lalu, apakah sebenarnya yang bisa kita petik dari fenomena ini? Mari kita terbangkan akal dan hati kita melewati batas masa dan ruang. Dengan bermacam ragam kejadian begitu banyak misteri yang menggelayuti. Dari lubang yang tiada seberapa, bisa muncul berjuta juta kubik lumpur dan air. Dan menurut perkiraan para ahli, lumpur tersebut tiada akan berhenti sampai 30-an tahun kedepan. Seketika terbayang sebuah sidoarjo yang dulu ramai, indah akan menjadi sebuah gunung lumpur, atau semburan yang begitu lama berlangsung dari perut sang bumi,bagaimana itu bisa terjadi?? Semuanya adalah karena ALLAH. Bukti bahwa ALLAH-lah penguasa alam ini.KUn Fayakun, bila ALLAH bilang jadi, maka akan terjadilah. Kita manusia, apalah daya??
»»  Baca Selengkapnya...
read more “Asma ALLAH di Ledakan Lapindo”

Memformat Kembali Karakter Bangsa

1 komentar Monday, December 04, 2006
Dalam beberapa waktu ini telah terjadi sebuah episode yang begitu kontras terjadi. Sebuah episode yang semestinya membuka mata hati bagi sebagian masyarakat akan nilai nilai moral bangsa yang semakin tergerus peradaban. Episode pertama adalah Poligamy yang dilakukan oleh dai kondang Aa Gym dan yang satunya adalah Heboh video Porno anggota DPR Yahya Zaini dan artis dangdut Maria Eva. Apa yang bisa kita urai dari kedua episode hidup ini?

Berita tentang pernikahan Aa Gym dengan Alfarini menjadi pembicaraan masyarakat indonesia, baik yang di kantor atau yang di pasar. Sebuah keputusan yang tidak populer bagi sebagian masyarakat. Apalagi bagi kaum feminis. Bara panaspun membakar hati hati mereka. Dengan alasan HAM mereka memprotes langkah Aa Gym tersebut. Bagi kalangan awampun hal tersebut menjadi pukulan berat. Sosok Aa Gym yang begitu sempurna bagi mereka tercoreng dengan langkah keputusan tersebut. Bagi mereka poligami difahami sebagai bagian penganiayaan istri pertama. Bagi istri kedua tercap sebagai perebut istri orang.

Tapi semestinya kita lihat motivasi Aa Gym. Di dalam jumpa persnya, Aa telah menyatakan bahwa keputusan poligami ini adalah juga sebagai dakwah. Dakwah bahwa poligami ini juga menjadi bagian syariah ALLAH yang setiap muslim hendaknya memahami hal tersebut. Dan sebagai muslim tentunya di wajibkan menerima apa yang telah ALLAH tetapkan meskipun secara logika kadang tidak bisa di terima, tetap ALLAH adalah Maha Adil Dan Maha Tahu. Niscaya ada hikmah yang bermanfaat kita manusia.

Apabila keputusan diambil dari motif religiusitas, tetap digugat. Bisa jadi dari kaum feminis, atau pendekar HAM, sebaiknya dicermati pula bahwa keputusan untuk menjalankan perintah agama keyakinan adalah hal yang telah di atur dalam undang undang dasar juga. Dalam pasal 29 UUD di jelaskan bahwa Negara berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Di negara ini juga sudah jelas agama agama yang diakui. Sebagai manifestasinya, agama islam yang mengakui keEsaan Tuhan ALLAH, tentu saja oleh pemeluknya di jalankan sesempurna mungkin. Salah satunya adalah syariat poligami ini bila berpangkal hal tersebut adalah legal dan semstinya di fahami masyarakat sebagai salah satu pelaksanaan hukum agama islam yang tentu saja oleh pemeluknya sendiri.

Tapi sayangnya keputusan yang jelas sesuai aturan yang berlaku dan secara tidak langsung oleh negara juga diakui belum begitu di fahami. tetapi sikap sikap yang secara normatif tidak sesuai budaya timur malah "dibenarkan " masyarakat. Ironisnya para pemimpin negara ini, bukannya menjadi contoh kebaikan tapi malah menjadi ikon keburukan. Banyak sekali terungkap, anggota dewan yang terhormat malah beramai ramai menjadi tersangka atas korupsi di saat mereka menjabat. Atau tindakan amoral yang paling gress adalah Anggota DPR bernama Yahya Zaini, seorang anggota dewan yang juga mantan ketua Ormas islam. Selain itu juga sebagai ketua kerohanian di DPP partainya yang sebelumnya masih praduga melakukan tindakan amoral tersebut, sekarang sudah jelas nyata sesuai pengakuan dari Maria Eva sang artis dangdut. Dalam konferesi persnya kemaren tanggal 4 desember 2006 di gedung Lembaga Sensor Film. Bahkan sang anggota dewan akhirnya mengndurkan diri dengan menulis surat kepada ketua umum Golkar, Yusuf kalla pada jam lima sore kemaren tanggal 4 desember 2006, yang isinya tidak membantah apa yang diberitakan media juga yang dikatakan Maria Eva.

Sungguh sebuah episode ironis dari bangsa ini. Sebagai seorang yang religius, mengapa bisa perbuatan amoral itu terjadi. Apa karena mereka sudah menikah? Tentu tidak, begitulah pengakuan Maria Eva. Lebih dari itu, perbuatan amoral tersebut sudah menghasilkan benih seorang bayi. Dan tindakan keji kembali terjadi. Benih tersebut digugurkan dengan persetujuan sang anggota dewan.

Menanggapi yang terjadi pada diri Yahya Zaini, seorang teman di dewan malah berkelakar, dengan mengatakan bahwa yahya tidak profesional, banyak lagi yang lebih dari yahya. (detik.com 4/12/06) Lagi lagi kenyataan yang begitu memiriskan.

Kedua episode tersebut diatas hendaknya bisa membuka hati kita untuk kembali menengok diri kita sebagai bangsa indonesia. Bangsa yang besar, terkenal dengan sikap ketimurannya yang ramah seakan tiada kita temukan. yang ada hanya sikap bangsa yang ironis. Kesemuanya adalah berpangkal dari perubahan moral dan akhlak. Sedang moral dan akhlak bisa menjadi karakter bangsa jika di landasi nilai nilai spiritual yang bisa di dapat dalam nilai agama. Jika nilai agama benar benar menjadi ruh bagi setiap komponen bangsa, maka bangsa ini akan terhindar dari karakter amoral.

Untuk menjadikan agama sebagai ruh bangsa ini, diperlukan sistem pendidikan yang tepat, sehingga hasil dari pendidikan tersebut benar benar menjadikan manusia indonesia yang cerdas dab bermoral. Tapi dalam kondisi sekarang ini dimana pembuat keputusan kebijaksanaan adalah orang orang yang low morality, juga berat. Tapi meskipun berat, jika setiap unsur dalam masyarakat bangsa ini yang berhati nurani bersatu melakukan gerakan moral yang ikhlas, bukan cuma ikut ikutan, isnyaALLAH, Allah pasti akan menolong juga.

Semoga dengan dua kejadian diatas menjadikan kita bisa berpikir ulang, memformat kembali karakter bangsa kita yang sudah begitu terkoyak. amien


»»  Baca Selengkapnya...
read more “Memformat Kembali Karakter Bangsa”

Embun Bening di Balik Senyum

0 komentar Monday, October 30, 2006
Iringan takbir yang menelusup jiwa masih itu saja bergema, mengiringi langkah kami menuju rumah yang mungil. Hari itu ada senyum di setiap wajah. Senyum yang bukan hanya keramahan, tapi senyum yang berpadu berjuta rasa dalam sebuah kalbu. Senyum yang tiada cuma melahirkan tawa, tapi juga mengendapkan embun di sudut mata.

Dengan kopiah hitam dan berbaju batik coklat, mata renta itu terlihat sembab, merah. Ada pecahan cahaya dari genangan embun di sudut kedua matanya. Di sebelahnya, ada juga sepasang mata yang lebih tergenang, lebih merah. Dalam balutan jubah dan kerudung merah, beliau duduk dengan pundak tergetar. Ibu dan Bapak larut dalam sebuah rasa yang begitu haru.

Saya masih berdiri, saat kakak yang lebih tua bersimpuh di kaki beliau berdua. Saya pandangi fragmen fragmen setiap detik ini. Tak terasa mata ini berat, mengembung lalu basah, mengalir butir butir bening. Dua sosok renta di hadapan saya ini, berarti, begitu berjasa, begitu lelah menghadapi likunya kehidupan.Angan saya kembali pada berbagai tapak waktu.

Bagaimana saya yang masih kecil, begitu menyusahkan sang ibu, dalam kepayahannya, beliau masih mendekap sayang pada anak anaknya. Sang ayah, yang begitu keras dalam ikhtiarnya mencari rezeqi, siang malam tiada henti. Pergi pagi pulang hampir pagi, tidur satu jam kembali ke tempat bekerja. Mengangkat beban berpuluh kilo, dengan harga beberapa ratus rupiah, ditelateni hanya untuk kami anak anaknya.

Terlintas juga, saat sebelum subuh ibu telah bangun, memasak ayam panggang, hingga matang sehabis dukha, setelah itu beliau pergi berjalan ke stasiun, ke terminal, ke perumahan menjajakan ayam panggang. Pulang agak sore dengan membawa sekantong oleh oleh dan sejumlah ayam untuk kembali diolah. Menyiapkan bumbu bumbunya hingga malam. Dan kembali berulanglah hari hari beliau.

Saya tatap keduanya, wajah yang begitu lelah dalam rentanya, wajah yang mestinya tiada perlu lagimerasakan beratnya langkah. Saya, kami telah dewasa, telah menjadi pribadi mandiri. Tidak tega melihat wajah wajah mereka berbalut nestapa.

Saya raih tangan ibu, kucium tangan beliau, "Ibu, maafkan saya, yang telah begitu banyak salah, khilaf, yang telah begitu menjadi beban berat di hati dan pundak ibu, ampuni anakmu ini.Mohon doa restu dalam setiap langkah langkah kami..." Dengan terbata dan tergetar beliaupun menjawab singkat. Sayapun direngkuh dalam pelukan beliau,berbareng dalam ciuman sayang di pipi say.

Selangkah kemudian, saya raih tangan Bapak, tangan yang begitu kekar karena begitu beratnya yang dibawa. Ada kehangatan seorang bapak. Saya ciumi tangan beliau semabri memohon maaf atas semua sama seperti pada ibu. Wajah rentanya, haru menahan suara kalbu, tergetar saat kata kata terlontar. "Bapak juga minta maaf, bila sebagai orangtua banyak kekurangan dalam bersikap...

Tidak Bapak, kata saya dlam hati, bagaimanapun juga Bapak dan IBu telah begitu letih melangkah membawa kami, kami yang begitu banyak menyakiti hati kalian karena ketidakmatangan kami. Kami hanyalah anak anak yang tumbuh dan tumbuh hanya dengan siraman kalian. Hati saya berkata demikian.

Saya kembali memandang mereka berdua, ampuni kami ya Ibu Bapak, doakan kami dunia dan akhirat. Ridho kalian adalah Ridho ALLAH juga.Smoga dengan maaf dan restu kalian, kami bisa menjadi kebahagiaan bagi kalian...amien




»»  Baca Selengkapnya...
read more “Embun Bening di Balik Senyum”

Yang Renta Dalam Langkah

15 komentar Friday, October 06, 2006
Wajahnya kusut, keringat mengalir lekat, nafas setengah terengah. Ibu itu duduk kecapaian. Garis kerut di dahi menambah berlimpah sebuah rasa yang resah. "Ya harus gimana lagi, beban ibu begitu banyak, hutang ibu menumpuk, mau bersandar pada siapa, suami tiada, anak gak ada." kata beliau saat di tanya kenapa harus kerja. Jemarinya bergetar

Aku masih berdiri di sepeda anginku. Memandang haru. Begitu panjang usia yang ada, masih saja harus berjibaku dengan perputaran ekonomi yang labil. Di pasar ini. tidak cuma satu gambara ibu tersebut. Masih banyak lagi, piluhan, bahkan ratusan. Sejenak aku teringat teman baikku. Sebut saja P, ia hidup dengan seorang ibu, sedang sang ayah telah lama tiada. Sesekali aku berkunjung. Ada senyum trenyuh. Kadang beliau bercerita tentang perihnya perjalanan. Perjalanan dari seorang ibu yang sederhana, sederhana dalam benda juga sederhana dalam fikiran. Beliau bercerita tentang ombak badai perjuangan. Sedang asanya begitu tinggi buat sang anak, P.

Akupun berandai, bila ALLAH beri kemampuan lebih, bila punya harta tiada terhitung, pengin sekali mengajak berjalan bersama ibu ibu seperti itu. Terlintas juga cerita dari guru kala sekolah. Cerita tentang seorang tua duduk di depan rumahnya sambil menangis, kebingungan, mau di buat apa uangnya yang 5000-an, sedang harga berbagai kebutuhan begitu tinggi.

akupun tercenung, seberapa banyakkah ibu tua ibu tua seperti itu, yang mesti berjalan tertaih bersama waktu. Sedang saat yang bersamaan. Banyak anak muda berhura hura, tertawa dalam sebuah restoran. Sempatkah berpikir, bagaimana bila kelak menjadi seorang tua yang kesepian berkejaran dengan roda perekonomian.

Ibu, bapak, maafkanlah kami anak anakmu, yang belum dan tidak akan bisa membayar keringat dan nafas pengorbananmu kepada kami.
»»  Baca Selengkapnya...
read more “Yang Renta Dalam Langkah”

Dari sebuah ketersisihan

0 komentar
Sore kemaren saya kebetulan melihat tayangan Pildacil, ada seorang kontestan yang membuat saya terpana, Adi namanya. Dia tidak seperti kontestan lain. Kakinya seakan berbetuk X. Tadinya saya kira itu hanya actionnya yang begitu semangat layaknya seorang bocah. Ternyata itu memang kondisinya yang memang d harus disandangnya. Kelainan yang menurut medis karena kekurangan vitamin D.

Beberapa saat saya amati penampilan live-nya sambil berbuka. Meski kondisinya yang begitu, tampakm cahaya ghirohnya dalam membawakan ceramahnya. Apalagi saat dia menembangkan lagu Maju Tak Gentar yang telah di ubahnya syairnya. Dia juga begitu pedenya berada di panggung.

Setelah sholat maghrib, saya berusaha menelusuri jiwa jika seseorang seperti Adi tersebut. Sebuah penelusuruan yang juga sebelumnya melihat di televisi sebuah tayangan tentang seseorang yang cacat kakinya sehingga sampai berumur dia hanya berjalan ngesot istilah jawanya. Subhanallah, di kedua pribadi itu ada sebuah ketegaran yang kokoh. Di dalam tayangan tersebut juga terucapkan olehnya, sebut saja Pak Iqbal, Bahwa jika sampai ajal dia belum mendapatkan jodoh, mungkin sudah di sediakan di akhirot. Sebuah ketegaran yang jarang ditemukan. Ketegaran yang semakin luruh oleh dinamika zaman. Dinamika keduniaan dan kebendaan. Sebuah tanya muncul di relung dada. Apakah saya telah tegar menghadapi realita yang ada?

Setiap kita manusia pasti, mempunyai permasalahan. Tapi apakah kita sudah bijak dalam menyelesaikan permasalahan tersebut. Permasalahan yang kadang atau bahkan sering memakan hati kita, Yang tiada jarang mencerabut angan dan asa kita terhadap sesuatu.

Kembali kepada 2 tokoh sang bocah ADi dan Pak Iqbal. Saya yakin belum tentu kita yang normal tanpa cacat bisa berlaku seperti mereka. Karena untuk menjadi seperti mereka diperlukan sebuah kesabaran yang begitu besar. Kesabaran yang sering berbenturan dengan keingingan keinginan kita. Kesabaran yang bukan hasil dari keputus-asaan. Tapi kesabaran yang bukan menjadikan kekurangan sebagai beban.

Sungguh bahagia bagi orang orang yang bisa besabar. Allah telah berfirman tentang mereka,:Dan, sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang mereka kerjakan". (An-Nahl : 96)

"Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas". (Az-Zumar : 10)


Bahkan kita akan mengetahui bahwa keberuntungan pada hari kiamat dan keselamatan dari neraka akan mejadi milik orang-orang yang sabar. Firman Allah.
" Sedang para malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu, (sambil mengucapkan): 'Salamun 'alaikum bima shabartum'. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu". (Ar-Ra'd : 23-24)

Subhanallah, semoga bisa menjadi salah satu darikaum yang bisa bersabar. Kita sering mendengar sebagian orang berkata bahwa bila telah habis kesabarannya, or kesabarannnya telah habis, sungguh sebenarnya pernyataan tersebut tidak pada tempatnya alias tidak tepat. kesabaran itu tiada ada batasnya. Karena kesabaran itu berjalan seiring dengan cubaan yang ada. Dan cubaan yang ada itu akan selalu ada sepanjang usia manusia. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, ia berkata. "Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata :
"Artinya : Cobaan tetap akan menimpa atas diri orang mukmin dan mukminah, anak dan juga hartanya, sehingga dia bersua Allah dan pada dirinya tidak ada lagi satu kesalahanpun". (Isnadnya Hasan, ditakhrij At-Tirmidzy, hadits nomor 2510. Dia menyatakan, ini hadits hasan shahih, Ahmad 2/287, Al-Hakim 1/346, dishahihkan Adz-Dzahaby)

Dan kabar gembira bagi kita yang bisa berjalan di atas kesabaran.
Dari Abi Sa'id Al-Khudry dan Abu Hurairah Radhiyallahu anhuma, keduanya pernah mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam berkata.

"Artinya : Tidaklah seorang Mukmin ditimpa sakit, letih, demam, sedih hingga kekhawatiran yang mengusiknya, melainkan Allah mengampuni kesalahan-kesalahannya". (Ditakhrij Al-Bukhari 7/148-149, Muslim 16/130)

So mari kita selalu berusaha menjadi orang yang bersabar agar kita mendapatkan apa yang telah ALLAH janjikan..Bagi kita yang di karuniai wujud yang sempurna, tidakkah kita malu terhadap bocah bocah seperti Adi atau Pak Iqbal?
»»  Baca Selengkapnya...
read more “Dari sebuah ketersisihan”

Kenapa

0 komentar Saturday, September 30, 2006
Ya Robbi....
Beberapa hari ini saya saksikan sebuah fragmen hidup yang membuat hati miris. Kemaren sebuah tayangan di salah satu stasiun televisi dikisah seorang anak yang hidup dalam ketidaknormalannya. Menurut sang ibu, anak tersebut lahir dengan kulit seakan di bungkus plastik, padahal tidak demikian. Dalam pertumbuhannya sang anak menjadi "seorang monster". Maaf jika saya memakai istilah demikian. Yah, karena kulitnya tidak punya keelastisan. Kulitnya bagai kulit pohon, yang dalam pertumbuhannya, dia akan menganga karena tidak mampu membungkus organ tubuh di dalamnya. Ya Robbi..betapa kasihan anak tersebut.

Dan hari ini, di detik.com, saya baca berita tentang kelahiran seorang jabang bayi yang....tiada berdinding perut. Dan tentulah isi perutnya terburai, ususnya bergelantungan. Kembali saya mengelus dada. Kenapa bisa terjadi hal yang demikian?


»»  Baca Selengkapnya...
read more “Kenapa”

Renungan Bunga Belimbing

0 komentar Tuesday, September 26, 2006
Pagi ini ku tercenung di depan pintu. Pohon belimbing cukup rindang tanpak penuh bunga. Ada sesuatu yang lain. Tidak seperti biasa. Ku kembali menatap pohon tersebut.Hitam hitam beterbangan berdengung mengisi gendang telingaku.

Beberapa benda hitam itu bergerak dengan lincah. Kesana kemari menjelajahi bunga yang merekah. Yah mereka adalah lebah. Tawon Ndas kata orang jawa. Lebah yang berbentuk hitam besar yang sering orang di buat takut terhadapnya. Sebenarnya tidak usahlah takut karena lebah itu tiada akan menyerang apabila tidak diganggu. Pagi ini aku yang tiada aktivitas begitu terpesona akan tingkah para lebah. Dan angankupun kembali melayang.Beribu pertanyaan datang menyapa.

Dari manakah para lebah, padahal selama ini tiada lebah yang datang? Dari banyaknya para lebah adakah yang nantinya kecele kehabisan madu yang ada?

Ahhh kembali aku takjub dengan apa yang terjadi, suatu kekuasaan ALLAH yang tiada akan terkira. Seketika akupun berpikir tentang manusia, tentang diri ini. Sering manusia dibuat khawatir bahkan takut akan rezeqi yang ada. Manusia kadang sempit hati akan permasalahan ini. Dan inilah salah satu ujian manusia. Katakutan dan kelaparan. Kembali ke masalah lebah, ku jadi teringat ayat al qur'an tentang burung burung yang terbang pagi dan kembali sore hari dengan perut berisi. Subhanallah, rezeqi makhluqNYA bener bener telah dijamin. So pertanyaan tentang apakah lebah akan kecele karena kehabisan madu di bunga belimbing sedikit banyak telah terjawab. Allah telah mengaturnya. Dari mana datangnya, itu juga telah cukup terjawab. Entah dari mana yang pasti ALLAH telah menuntunnya pada bunga belimbing depan pintu ini.

Apa hubungannya dengan kita manusia? tentu ada. Lebah atau burung, makhluk yang lebih rendah derajatnya saja di jamin rezekinya, palagi kita manusia. Mungkin saja ada yang bilang, ahh itu khan cuma omongan, yang penting kenyataannya. Hidup di zaman ini, sungguh susah, bahan makanan mahal. transport naik. dan beribu kebutuhan yang tidak pernah turun. Sedang hidup pasti berjalan tidak kenal istilah menunggu. Perut yang bernyanyi, anak anak yang sakit..bagaimana tidak panik dengan itu. Cukupkah dengan yakin rezeki telah di jamin?

Sebuah keruwetan yang akan hinggap di kepala kita. Tapi mestikah kita panik? Sedang ALLAH melalui KitabNYA telah mengajarkan solusi. Dan tentu saja solusi yang ada tidak semua praktis menyelesaikan masalah, ibarat minta rezeqi maka turunlah hujan uang. Dan inilah hikmahnya. Karea inilah yang akan dinilai ALLAH. Sejauh mana sikap kita menghadapinya.

Astagfirullah....saya mohon ampun jika selama ini saya kadang atau malah sering tidak bersikap bijak dengan ketentuan ALLAH. Diri terlalu panik menghadapi permasalahan yang ada. ALLAH telah menetapkan dalam kitabNYA di atas langit sana, akan Rezeki, jodoh dan mati kita. Kenapa kita mesti takut. ALLAH tiada akan mengingkarinya. JIka kita merasa sempit rezeki tentunya ada hikmah yang ada. Ini adalah tarbiyah ALLAH untuk menaikkan kita ke derajat yang lebih tinggi jika kita mau bersabar dan tentunya bertawakal juga.

"Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya". (Ath-Thalaq : 3) demikianlah janji ALLAH

Dalam hadist nabipun ada keutamaan terhadap orang orang yang di uji kesempitan rezeqi
Sungguh menakjubkan urusan orang mukmin. Sesungguhnya semua urusannya adalah baik. Apabila mendapat kelapangan, maka dia bersyukur dan itu kebaikan baginya. Dan, bila ditimpa kesempitan, maka dia bersabar, dan itu kebaikan baginya". (Ditakhrij Muslim, 8/125 dalam Az-Zuhud)

So kenapa kita mesti panik, karena di dalam kesempitan rezeki itu ada kebaikan bagi kita di akhirot yang juga di nyatakan oleh orang orang terbaik dari umat ini. Orang-orang Salaf yang shalih dari umat kita pernah berkata. "Empat hal termasuk simpanan sorga, yaitu menyembunyikan musibah, menyembunyikan (merahasiakan) shadaqah, menyembunyikan kelebihan dan menyembunyikan sakit".

Akhirnya saya berkesimpulan. Apa yang terjadi baik binatang terlebih manusia pasti ada kebaikan bagi kita. Bencana, kesempitan rezeki atau apapun pasti adalah investasi bagi kita di akhirot kelak, tapi dengan syarat kita mesti sabar juga tawakal dalam menyikapinya. Akhirul kalam cukup saya ungkapkan dari pernyataan seorang sahabat Abud-Darda' Radhiyallahu anhu berkata. "Apabila Allah telah menetapkan suatu takdir, maka yang paling dicintai-Nya adalah meridhai takdir-Nya". (Az-Zuhd, Ibnul Mubarak, hal. 125)

Tidakkan kita pengin di cintai ALLAH?
»»  Baca Selengkapnya...
read more “Renungan Bunga Belimbing”

Silaturohim Perpanjang Umur

0 komentar Monday, September 25, 2006
Setelah beberapa hari mengarungi samudra maya,saya temukan sebuah hikmah yang tiada terperi tapi sering terlupa oleh kita. Hati saya sempat tergetar. Ketika saya melihat lihat situ komunitas muslim blogger, ada yang membuat aku kaget. Sebuah berita duka, seseorang yang blognya sering juga saya singgahi. Inong, begitulah kebanyakan teman teman blogger menyebutnya.

Saya tiada pernah kenal mbak inong, saya hanya tahu dari situs resep resepnya, dari foto yang di tampilkan, foto dirinya juga anak anaknya yang lucu. Saat melihat postingan dari teman temannya, saya takjub, begitu banyak orang kehilangan dirinya. Sesaat kemudian ada sebuah rasa, menjalar di hati,saya mencoba menelusuri dalam hati yang berujung pada sebuah kata : Entahlah

Dalam pengembaraan maya tersebut, saya temukan sebuah jalinan rasa yang begitu lekat. Tanpa bersua cuma sebatas kata kata, atau bahkan selintas dalam sebuah blog. Aku berpikit beliau telah tiada tapi tetap ada di hati teman temannya.

Sayapun teringat seperti yang di katakan dalam hadist nabi jika salah satu hikmah dari silatirohim adalah memperpanjang umur. riwayat Imam Al-Bukhari dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu 'anhu ia berkata.
"Artinya : Barangsiapa bertaqwa kepada Tuhannya dan menyambung silaturrahim, niscaya dipanjangkan umurnya, dibanyakkan rizkinya dan dicintai oleh keluarganya". (Al-Adabul Mufrad, Bab Man Washala Rahimahu Ahbbahu Allah, no. 59, hal. 37)
Dalam hadist lain di sebutkan :diriwayatkan oleh Imam Abdullah bin Ahmad, Al-Bazzar dan Ath-Thabrani dari Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'anhu dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda.
"Artinya : Barangsiapa senang untuk dipanjangkan umurnya dan diluaskan rizkinya serta dihindarkan dari kematian yang buruk maka hendaklah ia bertaqwa kepada Allah dan menyambung silaturrahim".

Kenapa saya hubungkan kepada almarhumah Inong, karena saya merujuk ungkapan seorang ustadz yang mengatakan bahwa maksud di perpanjangkan umur itu adalah bukan sebatas usia yang ada, tetapi namanya tetap "hidup" di hati orang orang yang masih hidup. Wallohu'alam.Ada juga penafsiran lain yaitu diperpanjang umurnya berrati, umurnya yang ada adalah umur yang pebuh barokah.Imam Al-Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu ia berkata, aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Artinya : Siapa yang senang untuk dilapangkan rizkinya dan diakhirkan ajalnya (dipanjangkan umurnya) maka hendaklah ia menyambung (tali) silaturrahim". (Shahihul Bukhari, Kitabul Adab, Bab Man Busitha Lahu fir Rizqi Bishilatir Rahim, no. 5985, 10/415)

Para ahli hadits mengangkat persoalan seputar bertambahnya umur karena silaturrahim dan mereka memberikan jawabannya. Misalnya, dalam Fathul Bari disebutkan, Ibnu At-Tin berkata, 'Secara lahiriah, hadits ini bertentangan dengan firman Allah : "Artinya; Maka apabila telah datang ajal mereka, mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya" (Al-A'raf : 34). Untuk mencari titik temu kedua dalil tersebut dapat ditempuh melalui dua jalan. Pertama, bahwasanya tambahan (umur) yang dimaksud adalah kinayah dari usia yang diberi berkah karena mendapat taufiq untuk menjalankan keta'atan, ia menyibukkan waktunya dengan apa yang bermanfa'at di akhirat, serta menjaga dari menyia-nyiakan waktunya untuk hal lain (yang tidak bermanfa'at). Kedua, tambahan itu secara hakikat atau sesungguhnya. Dan itu berkaitan dengan malaikat yang diberi tugas mengenai umur manusia. Adapun yang ditunjukkan oleh ayat pertama di atas, maka hal itu berkaitan dengan ilmu Allah Ta'ala. Umpamanya dikatakan kepada malaikat, sesungguhnya umur fulan adalah 100 tahun jika dia menyambung silaturrahim dan 60 tahun jika ia memutuskannya'. Dalam ilmu Allah telah diketahui bahwa fulan tersebut akan menyambung atau memutuskan silaturrahim. Dan apa yang ada di alam ilmu Allah itu tidak akan maju atau mundur. Adapun yang ada dalam ilmu malaikat maka hal itulah yang mungkin bisa bertambah atau berkurang. Itulah yang diisyaratkan oleh firman Allah : "Artinya: Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisiNya lah terdapat Ummul Kitab (Lauh Mahfuzh)" (Ar-Ra'd : 39). Jadi, yang dimaksudkan dengan menghapuskan dan menetapkan dalam ayat itu adalah apa yang ada dalam ilmu malaikat. Sedangkan apa yang ada di dalam Lauh Mahfuzh itu merupakan ilmu Allah, yang tidak akan ada penghapusan (perubahan) selama-lamanya. Itulah yang disebut dengan al-qadha' al-mubram (taqdir/putusan yang pasti), sedang yang pertama (dalam ilmu malaikat) disebut al-qadha' al-mu'allaq (taqdir/putusan yang masih menggantung). (Fathul Bari, 10/416 secara ringkas. Lihat pula, Syarah Nawawi, 16/114, 'Umdatul Qari, 22/91)


Subhanallah.. saya lihat mbak inong seseorang yang senang bersilaturohmi...Semoga mbak Inong mendapatkan apa yang patut di dapatkan mbak INong di alam sana. amien.

Sayapun kembali tercenung....silaturohim, sebuah kata indah, sebuah kata penuh hikmah..semoga saya bisa maksimal dalm bersilaturohim terutama dengan orang orang terdekat saya..amien

Imam Ibnu Abi Jamrah berkata : "Silaturrahim itu bisa dengan harta, dengan memberikan kebutuhan mereka, dengan menolak keburukan dari mereka, dengan wajah yang berseri-seri serta dengan do'a".

»»  Baca Selengkapnya...
read more “Silaturohim Perpanjang Umur”

masa yang pertama

0 komentar Friday, September 22, 2006
Ramadhan kian menjelang.
Masa yang tidak pernah kita lewati bersama
karena engkau masih di entah barantah
Saat ini..
Saat masa telah tiba
engkau kembali terjauh
ada rindu ada pilu
adakah engkau akan mengerti abi
bila masa yang pertama
adalah hanya dalam suara dan kata
yang keluar dari sebatang handphone

mau tidak mau, boleeh tidak boleh ini harus di jalani
demi sebuah amanah
»»  Baca Selengkapnya...
read more “masa yang pertama”

Suara dalam Kemungilan

0 komentar Thursday, September 14, 2006
Saat ini...
Ada sebuah rasa yang menghentak kalbu
Dia tiada bernama Tapi begitu bergelora..
Ada warna sekelumir asa, ada sepotong jiwa yang terpotong
Aku semakin tertunduk
Mencari sebuah noktah pada sebuah tanah yang merah
Apakah ini jalan yang mesti terlangkah
Pahit manis sebuah bayang kembali membayang

Bagiamanapun pahitnya abi mesti melangkah maju..
Seakan engkau berkata dalam wajah mungilmu
Abi berlari bukan cuma untuk diri tapi karena itu tugas suci.
Biarkanlah potongan potongan jiwa itu tertinggal
karena ada jiwa yang lebih kekal yang akan abi dapatkan...
Kembali ku dengar sebuah suara dari senyumnya yang tanpa dosa


Ku angkat tubuh mungilmu, kupeluk erat
Nak..iya ..abi akan selalu berlari, berlari dab terus berlari
Untuk mengejar sebuah kejora
Kejora yang tidak akan padam oleh gelapnya malam
Sebuah kejora yang selalu menerangi kalbu
Kejora kehidupan
»»  Baca Selengkapnya...
read more “Suara dalam Kemungilan”

Tanyalah "APA"

0 komentar Tuesday, August 29, 2006
Nak...
Dalam usiamu yang delapan setengah
selalu kau tanya "apa"
membuat abi bunda juga semua gembira
Teruslah bertanya
jangan pernah berhenti dan bosan
Agar engkau mengerti itu apa
agar engkau tahu sesuatu itu apa
Kelak engkau akan tahu
Apa itu hakekat hidup
Apa itu realita
dan yang paling penting engkau mengerti Apa itu Tuhan...
Nak...
Tuhan itu bukan apa...
tapi tuhan itu Siapa

Nak jarang orang mengerti apa itu tuhan, jarang tahu siapa itu tuhan.....
Kalaupun mengerti hanyalah parsial.
Engkau sebagai muslim mestilah fahami semua.
Nak..
apa yang kau tau tentang ALLAH
Hari ini abi wasiatkan..
Bahwa Tuhanmu adalah ALLAH
Satu satunya yang Maha pencipta alam ini.
Satu satunya yang berhak di ibadahi
Tuhan yang mempunyai nama nama yang paling agung yang berjumlah 99. Dialah yang Maha berkehendak, Dialah yang Maha Kuasa
»»  Baca Selengkapnya...
read more “Tanyalah "APA"”

Tsunami, Apa yang salah?

0 komentar Thursday, July 20, 2006
Tsunami, kata yang semakin akrab di telinga kita, karena telah berulang kali melanda negeri kita ini. Mulai dari aceh yang begitu dasyat sampe kemaren di yogya, ban baru baru ini di laut jawa, terus di selat sunda. Jakartapun kena goncangannya. kenapa tsunami begitu sering terjadi? Apakah karena bukti dari ancaman Lia Edan Sang pengaku reinkarnasi malaikat jibril itu? tentu bukan, jangan sampe kita mengiyakn dia. Bisa bisa kita tahuh ke jurang kemusrikan. Apa karena murka ALLAh..Segala sesuatu yang terjadi pastilah karena ALLAH..semua sesuai dengan kehendak ALLAH, Dan berjuta jalan sebagai perantaraannya. Nah yang kita cermati sekarang adalah hal yang menjadi perantaraannya. Berbagai analisa terlontar. Ada yang bikang itu murni bencana alam, ada yang berkata itu adalah efek dari sebuah percubaan nuklir.Wallohu'alam. Tapi saya menjadi tertarik dan cenderung ada prasangka itu adalah efek dari percobaan senjata...dan kita tidak bisa menuduh tanpa bukti, tapi berbagai kesaksian sedikit banyak menggugah kemungkinan tersebut.hampir di sepanjang pantai selatan jawa, saat terjadi tsunami mendengar suaru asing, suara mirip dentungan meria atau sebuah ledakan. Apakah itu bunyi pergeseran lempeng wallohu'alam. Seorang warga Widarapayung, melihat asap aneh berwarna kuning di tengah laut..yang muncul sesaat terdengar sehabis ledakan tadi..Apakah itu? Sulit rasanya utk tidak berprasanka bahwa itu bukan percobaan nuklir, apalagi ada warga juga yang melihat bola aoi,
Kalau demikian tentu negara yang berbuat gitu (percobaan nuklir) adalah negara gak beradap, keji
»»  Baca Selengkapnya...
read more “Tsunami, Apa yang salah?”

Israel Bangsa Yang Di Hinakan

0 komentar Wednesday, July 19, 2006
Israel...
Sebuah kata yang di dalamnya terbayang beribu derita, bergenang darah. Adalah sebuah negara yang dipaksakan keberadaannya. Sebuah proses sejarah yang ironis bagi orang orang yang bernurani. Sebuah wilayah yang di dapat dengan pengusiran orang orang di dalamnya. dan tentu saja dengan: Senjata.


Dan hari ini, sungguh sesak hati ini menyimak berita, agresi yang terus berlanjut di palestina juga libanon. Beratus jiwa telah meregang. Dan PBB seperti macan ompong. Mengaum tanpa daya. Kenapa? karena PBB tidak bisa apa apa tanpa Amerika. Lho ada apa dengan amerika? yah sudah menjadi rahasia umum amerika , sebuah bangsa yang besar, negara yang mengaku sebagai adidaya, negara yang selalu pengin menjadi polisi dunia, pada hakekatnya sebuah boneka. Bagaimana bisa? tentu saja bisa, karena amrika adalah sebuah robot yang dalam berjalan karena sebuah prosesor inti yang bernama Yahudi.

Yahudi adalah kaum yang terhinakan. Bangsa yang dari sejarah manusia telah di takdirkan menderita. Kaum yang darinya begitu banyak nabi, tetapi oleh mereka sendiri nabi itu di lecehkan bahkan sampai di bunuh. Itulah bangsa Yahudi, Di jadikan ALLAH bertebaran dimuka bumi, sebagai salah satu hukuman dari keangkuhan , kesombongannya.

Israel..itulah sebuah nama dari wilayah yang diimpikan kaum yahudi, Tanah yang di yakini sebagai tempatnya sebagaimana zaman nabi Sulaiman. Sebuah mimpi dari sebuah bangsa yang ingkar.Tempat itu bukan hak mereka, karena keingkaran mereka kepada ALLAH. ALLAH telah menetapkan haknya kepada kaum muslimin, dengan di jadikan Masjidil Aqso sebagai kiblat pertama.

Israel atau bangsa yahudi, dalam setiap gerak langkah, setiap zaman selalu sama. bergerak licik tanpa norma, bagi mereka, tiadalah bangsa kecuali bagsa mereka. segala tipu daya selalu mereka kedepankan. ALLAH telah memberikan mereka karunia otak otak yang jenius. Tetapi sayang hati mereka tandus..

Jika kita mau menyadari sesungguhnya tangan tangan mereka telah menggurita mencengkeram dunia. dari politik, ekonomi, sosial. Tapi kita tiada mau menyadari jua. Tapi meski demikian, mereka tetap tiada akan tenang, tetap menjadi israel yang kecil..karena lawan mereka bukan cuma manusia .,..tapi ALLAH

So melihat kenyataan yang ada..banyak hikmah yang ada, hasil akhir telah pasti, karena ALAH bersama kita, tapi yang paling penting, sejauh mana kontribusi kita untuk hal tersebut..Sesungguhnya segala konflik yang ada didunia berpangkal dari konflik ideologi..khususnya islam dan non islam, sebagaimana peringatan ALLAH..bahwa kaum yahudi dan nashoro tidak akan pernah senang melihat islam jaya, di hati mereka penuh permusuhan. Mari kita kuatkan langkah menghadapi kenyataan yang ada.
»»  Baca Selengkapnya...
read more “Israel Bangsa Yang Di Hinakan”

ALLAH TIDAK DIMANA MANA

0 komentar Tuesday, July 04, 2006
Hari ini abi tuliskan secarik kata untukmu
yang mungkin tiada lagi hari untuk kutuliskan lagi
Telah dan akan beribu langkah yang engkau jalani
berlarilah berlarilah mengejar keindahan warna hakekat kehidupan
tapi jangan pernah bosan untuk sejenak merebahkan jiwa untuk menjawab beragam tanya
Tanya yang akan menentukan di mana engkau akan berada.

Di manakah ALLAH?
Apakah akan engkau jawab..ALLAH itu di mana mana? di masjid, di rumah, di kantor, bahkan juga di tempat maksiat? Seperti orang sufi bilang, ALLAHpun berada di hiburan malam..karena ALLAH itu ada di mana mana..tidak mungkin di ruang dunia ini tiada ALLAH...SUBHANALLAH..maha suci ALLAH dari hal yang demikian...sungguh itu jawaban yang seolah benar tetapi hakekatnya salah..Apa yang di ajarkan rosul bukanlah demikian wahai anakku...beliau mengajarkan apa yang tercantum dalam alquran, bila engkau di tanya demikian..jawablah..ALLAH itu bersemayam di atas Arsy, kenapa demikian, karena itulah yang tersurat dalam kitab kita. Hal itu adalah sesuatu yang ghoib..maka tiada kabar selain apa yang telah di ajarkan rosul.

kenapa salah menjawab ALLAH itu ada di mana mana? karena hal tersebut memberi penafsiran ALLAH itu banyak, di kantor di rumah..dll, itu hal yang mustahil terjadi, juga karena sifat ALLAH yang suci, tiada mungkin ALLAh di hubungkan dengan hal hal yang kotor, maha suci ALLAH dari hal yang demikian...Benar memang semua adalah pemegang kendali meski terhadap hal hal yang najis dan kotor, tapi bukan begitu yang di sifatkan..Jika engkau menuruti akalmu dan logika orang orang sufi..maka engkau akan tenggelam kepada nilai nilai yang menghanyiutkan hati...engkau pandang laksana air yang sejukan hatimu, padahal dia adalah api yang akan membakarmu kelak.

Akal di lahirkan untuk mengikuti nash nash syarie, bukan untuk menggugat nash nash tersebut.ALLAh memeberikan pengetahuan tentang hal ghoib adalah sedikit, hanyalah yang diberitakan dengan ALquran dan oleh Muhammad Rosulullah. itu saja, di luar itu hanyalah talbis iblis...tipuan syaiton baik itu jin atau manusia....

ingatlah anakku ALLAH tidak di mana mana ..ALLAH itu bersemayam di atas ARsy. Jangan engkau bertanya bagaimana IA bersemayam di sana? jika demikian engkau akan hancur oleh akalmu, engkau akan luruh dengan nafsu pikiranmu...DIa adalah segala Maha, akalmu tidak akan mampu menjangkauNYA...
SUbhanallah walhamdulillah wallohu akbar
»»  Baca Selengkapnya...
read more “ALLAH TIDAK DIMANA MANA”

Jangan ..Jangan

0 komentar
Jangan....
jangan pernah engkau menjadi bughat...
yang berjalan sepak kanan sepak kiri..
yang berlari menerjang segala yang menghadang..
bukan.
bukan itu cara berjuang...
mempertahankan haq tidaklah semata mempertahankan..
jika engkau di aniaya oleh seseorang..maka lawanlah sesuai syarie yang berlaku..
balaslah dengan seberapa dia menganiayamu...
tapi akan lebih baik engkau memaafkan..
agar engkau mudah mencapai jannah..
jika engkau di dzolimi penguasamu...
tenang..tenanglah..
jangan pernah menyerang..yang akhirnya banyak kemudhorotan padamu....
bila engkau mati dalam peperangan..melawan penguasa dzolim yang masih islam...
abi takut, buka kesyahidan yang engkau dapat, tapi laknat
Karena Allah telah turunkan tuntunan..agar tetap di tempat saat kedzoliman penguasamu menerpa..
dzolim...dzolim anakku..bukan kufur..bukan kafirr...
mereka tetaplah islam...

Tetapi jika mereka menyatakan atau jelas jelas berlaku kufur...
lawanlah..
berjihadlah....

ingat anaku..
jangan jadi bughat...
ketika kedzoliman dihadapan ..ingetlah kata kata abi :

JIkalau dengannya ALLAH menurunkan azabNYa padamu, tiadalah engkau akan dapat melawannya, jikalau dengannya ALLAH memberi ujian padamu..adalah kesabaran yang di harapkan..
»»  Baca Selengkapnya...
read more “Jangan ..Jangan”

Perjalanan Itu

0 komentar Friday, June 30, 2006


Langit itu indah kawan...
bila engkau pandang dengan kemilau hati..
Langit itu buram teman..
bila kau picingkan mata dengan warna beragam..

Kenapa harus bersusah berjalan
bila sebuah jalan telah terhampar

Apakah begitu banyaknya?
Tidak ? jalan itu cuma satu

Disana tampak lubang juga terjal,
banyak cemooh dan hujat..
Karena kebanyakan manusia tiada mau menempuhnya...

Tapi bila telah engkau jalani....
lubang dan terjal itu adalah romantika
dan akan engkau dapat manisnya sebuah perjalanan

Yah perjalanan menuju jannah...
»»  Baca Selengkapnya...
read more “Perjalanan Itu”

Masa Kian Tanpa Terasa

0 komentar Friday, April 28, 2006
Masa kian tanpa terasa bahwa masa itu ada...
Karena langkah langkah begitu berderap menciptakan beribu suara..
Suara tertawa..canda..tangis..airmata..
Membisingkan kalbu untuk mendengarkan sebait syair dari dalam jiwa..
Itulah manusia dalam sebuah romantika

Masa kian tanpa terasa
ketika angan terbang ke balik bulan..
ada apa di sana? Mengapa
Sedang kakimu terus terseok dalam aral kekal
yang selalu tumbuh didalam jiwamu...
Keraguan...Ketidakikhlasan...keputus-asaan..
silih berganti menerpa bahkan mencabik qolbu saat kau pandang dunia dengan matamu

Masa kian tanpa terasa
Saat madu mengalir penuhi hati yang berongga..
untuk sebuah kehendak : Ibadah..
meski ombak badai bahkan maut seolah menuntut
akan kau dapati selaksa masa...
masa yang kian tanpa terasa
karena masa itu tiada akan pergi meninggalkan
»»  Baca Selengkapnya...
read more “Masa Kian Tanpa Terasa”

Wajah IMut

0 komentar Wednesday, March 29, 2006




Duh...siapakah engkau.
Ada senyum lucu nan lugu
Bermata jernih nan bersih

Tahukan engkau.....
Hati ini senantiasa berharap dalam doa
Agar engkau tumbuh menjadi seseorang
nan bercahaya.
Bercahaya bagi hati hati manusia yang terlelap
dalam gelap.
Dengan cahaya itu engkau sentuh kalbu kalbu yang termangu..
Penuh kelembutan, kasih sayang, karena itulah sifat dien yang engkau pegang.

Tahukan engkau
Hati kami melambung ke hadapanNYA
untuk meminta...
Agar engkau menjadi seorang yang mulia
Sedang kemuliaan itu hanya bisa engkau dapat dengan ilmu..
Dan ilmu itu tiada dapat engkau raih tanpa kecerdasan yang ALLAH berikan.

Tahukan engkau dengan itulah engkau kami namakan :

AHMAD DZAKWAN ZUHAIRISYAFIQ

Seorang yan mulia, terpuji yang diberkahi kecerdasan dalam ilmu (terutama dien islam) yang dengan itu engkau bercahaya bagi umat, bercahaya dengan penuh kelembutan dan kasih sayang

AMIEN...itulah doa kami ya bunayya...
»»  Baca Selengkapnya...
read more “Wajah IMut”

Di Sana Ada...

0 komentar Sunday, February 19, 2006



Tetaplah tersenyum anakku..
Di sana ada ombak yang bisa engkau bermain dengannya...
Disana ada awan yang bisa engkau raih dengan lembutnya..
Di sana ada senyum indah yang akan membuatmu tiada jengah..
Di sana akan ada mataair dari telaga yang suci...telaga seorang nabi..
Di sana akan bisa beterbangan bagai burung nan hijau...
Di sana akan engkau dapati Wajah Yang Tiada Akan Punah..
Di sana anakku..
Di surga...
Tapi engkau mesti berjalan lebih dahulu...
berjalan pada liku liku kehidupan ini..
Berjalanlah dengan penuh iman dan tawakal...
dengan ikhlas juga sabar...
Berjalanlah...dengan awal...Basmallah
»»  Baca Selengkapnya...
read more “Di Sana Ada...”

Tertegun

0 komentar Friday, February 17, 2006

Sedang apa anakku?
kenapa engkau tampak tertegun..
adakah engkau fikirkan..
ohh..engkau sedang melihat ummi ya
ummi tiada akan meninggalkanmu sendiri..
begitu juga abi..
kami akan selalu bersamamu
dalam kebersamaan
dalam doa
Tenanglah wahai anakku, jangan pernah sedih, kami selalu mencintai dan menyayangimu
»»  Baca Selengkapnya...
read more “Tertegun”

Marhaban ya Bunayya

0 komentar Tuesday, January 31, 2006

Marhaban ya bunayya..
Selamat datang ya anakku,sebuah fase kehidupan akan engkau jalani. Sebuah proses pembelajaran akan engkau lalui.
Anakku...
Mari kita awali langkahmu dengan membaca....
Membaca dengan qolbumu, agar engkau tahu apa hakekat perjalananmu
Membaca dengan matamu agar engkau jelas apa kebesaran alam ciptaan ALLAH
lalu dengan tanganmu agar engkau dapat menuliskan kebenaran
Anakku..
Jadilah engkau sebuah cahaya
pada temaramnya hati manusia
dengan menggapai ilmu
karena dengan itu engkau akan menjadi mulia di mata sang Pencipta
yang akhirnya mengantarkanmu pada kebahagiaan abadi
Anakku..
tapi ingatlah...perjalanan yang akan engkau lalui penuh aral juga duri
penuh warna indah tapi meluruhkan hati
hanya dengan tundukkan hatimu pada Qur'an dan Hadistlah engkau akan selamat...
Selalulah bertafakkur, muhasabah juga tadzakur akan kelurusan 2 pedoman itu. karena begitu banyak manusia telah memberikan warna padanya.Warna yang penuh hawa nafsu tapi mereka tiada sadarinya
Anakku...
Ingetlah..selalu berdoa...
iyyakan buduwa iyyakanasta'in
ihdinashshirotholmustaqim
Semoga Engkau selamat sampai akhir perjalanamu..amien
»»  Baca Selengkapnya...
read more “Marhaban ya Bunayya”