Silaturohim Perpanjang Umur

Setelah beberapa hari mengarungi samudra maya,saya temukan sebuah hikmah yang tiada terperi tapi sering terlupa oleh kita. Hati saya sempat tergetar. Ketika saya melihat lihat situ komunitas muslim blogger, ada yang membuat aku kaget. Sebuah berita duka, seseorang yang blognya sering juga saya singgahi. Inong, begitulah kebanyakan teman teman blogger menyebutnya.

Saya tiada pernah kenal mbak inong, saya hanya tahu dari situs resep resepnya, dari foto yang di tampilkan, foto dirinya juga anak anaknya yang lucu. Saat melihat postingan dari teman temannya, saya takjub, begitu banyak orang kehilangan dirinya. Sesaat kemudian ada sebuah rasa, menjalar di hati,saya mencoba menelusuri dalam hati yang berujung pada sebuah kata : Entahlah

Dalam pengembaraan maya tersebut, saya temukan sebuah jalinan rasa yang begitu lekat. Tanpa bersua cuma sebatas kata kata, atau bahkan selintas dalam sebuah blog. Aku berpikit beliau telah tiada tapi tetap ada di hati teman temannya.

Sayapun teringat seperti yang di katakan dalam hadist nabi jika salah satu hikmah dari silatirohim adalah memperpanjang umur. riwayat Imam Al-Bukhari dari Abdullah bin Umar Radhiyallahu 'anhu ia berkata.
"Artinya : Barangsiapa bertaqwa kepada Tuhannya dan menyambung silaturrahim, niscaya dipanjangkan umurnya, dibanyakkan rizkinya dan dicintai oleh keluarganya". (Al-Adabul Mufrad, Bab Man Washala Rahimahu Ahbbahu Allah, no. 59, hal. 37)
Dalam hadist lain di sebutkan :diriwayatkan oleh Imam Abdullah bin Ahmad, Al-Bazzar dan Ath-Thabrani dari Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'anhu dari Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda.
"Artinya : Barangsiapa senang untuk dipanjangkan umurnya dan diluaskan rizkinya serta dihindarkan dari kematian yang buruk maka hendaklah ia bertaqwa kepada Allah dan menyambung silaturrahim".

Kenapa saya hubungkan kepada almarhumah Inong, karena saya merujuk ungkapan seorang ustadz yang mengatakan bahwa maksud di perpanjangkan umur itu adalah bukan sebatas usia yang ada, tetapi namanya tetap "hidup" di hati orang orang yang masih hidup. Wallohu'alam.Ada juga penafsiran lain yaitu diperpanjang umurnya berrati, umurnya yang ada adalah umur yang pebuh barokah.Imam Al-Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'anhu ia berkata, aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Artinya : Siapa yang senang untuk dilapangkan rizkinya dan diakhirkan ajalnya (dipanjangkan umurnya) maka hendaklah ia menyambung (tali) silaturrahim". (Shahihul Bukhari, Kitabul Adab, Bab Man Busitha Lahu fir Rizqi Bishilatir Rahim, no. 5985, 10/415)

Para ahli hadits mengangkat persoalan seputar bertambahnya umur karena silaturrahim dan mereka memberikan jawabannya. Misalnya, dalam Fathul Bari disebutkan, Ibnu At-Tin berkata, 'Secara lahiriah, hadits ini bertentangan dengan firman Allah : "Artinya; Maka apabila telah datang ajal mereka, mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) memajukannya" (Al-A'raf : 34). Untuk mencari titik temu kedua dalil tersebut dapat ditempuh melalui dua jalan. Pertama, bahwasanya tambahan (umur) yang dimaksud adalah kinayah dari usia yang diberi berkah karena mendapat taufiq untuk menjalankan keta'atan, ia menyibukkan waktunya dengan apa yang bermanfa'at di akhirat, serta menjaga dari menyia-nyiakan waktunya untuk hal lain (yang tidak bermanfa'at). Kedua, tambahan itu secara hakikat atau sesungguhnya. Dan itu berkaitan dengan malaikat yang diberi tugas mengenai umur manusia. Adapun yang ditunjukkan oleh ayat pertama di atas, maka hal itu berkaitan dengan ilmu Allah Ta'ala. Umpamanya dikatakan kepada malaikat, sesungguhnya umur fulan adalah 100 tahun jika dia menyambung silaturrahim dan 60 tahun jika ia memutuskannya'. Dalam ilmu Allah telah diketahui bahwa fulan tersebut akan menyambung atau memutuskan silaturrahim. Dan apa yang ada di alam ilmu Allah itu tidak akan maju atau mundur. Adapun yang ada dalam ilmu malaikat maka hal itulah yang mungkin bisa bertambah atau berkurang. Itulah yang diisyaratkan oleh firman Allah : "Artinya: Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan di sisiNya lah terdapat Ummul Kitab (Lauh Mahfuzh)" (Ar-Ra'd : 39). Jadi, yang dimaksudkan dengan menghapuskan dan menetapkan dalam ayat itu adalah apa yang ada dalam ilmu malaikat. Sedangkan apa yang ada di dalam Lauh Mahfuzh itu merupakan ilmu Allah, yang tidak akan ada penghapusan (perubahan) selama-lamanya. Itulah yang disebut dengan al-qadha' al-mubram (taqdir/putusan yang pasti), sedang yang pertama (dalam ilmu malaikat) disebut al-qadha' al-mu'allaq (taqdir/putusan yang masih menggantung). (Fathul Bari, 10/416 secara ringkas. Lihat pula, Syarah Nawawi, 16/114, 'Umdatul Qari, 22/91)


Subhanallah.. saya lihat mbak inong seseorang yang senang bersilaturohmi...Semoga mbak Inong mendapatkan apa yang patut di dapatkan mbak INong di alam sana. amien.

Sayapun kembali tercenung....silaturohim, sebuah kata indah, sebuah kata penuh hikmah..semoga saya bisa maksimal dalm bersilaturohim terutama dengan orang orang terdekat saya..amien

Imam Ibnu Abi Jamrah berkata : "Silaturrahim itu bisa dengan harta, dengan memberikan kebutuhan mereka, dengan menolak keburukan dari mereka, dengan wajah yang berseri-seri serta dengan do'a".

0 komentar: